Kamis, 09 Agustus 2012

CULTURE SHOCK

CULTURE SHOCK

Setidaknya ada 4 hal yang selama di eropa membuat aku merasakan kejutan budaya dan lingkungan,yang mana cukup diluar perkiraan rencanaku sebelum memulai petualangan di eropa.Kejutan budaya ini muncul secara alamiah dan walaupun ditahanpun lama-lama gemes juga walaupun efek positifnya juga aku anggap ini sebagai “learning something new”.
Yang pertama adalah masalah cuaca.Sebelumnya aku sudah merencanakan untuk pergi akhir musim semi yang aku pikir sudah tidak dingin lagi namun begitu tiba di Frankfurt city aku ketahui temperature masih sangat dingin sekitar 4-5 derajat celcius.Tentu saja ini masalah buatku yang terbiasa dengan temperature hangat di Indonesia,akhirnya selama beberapa minggu aku harus merangkap pakaian saya untuk melindingi diri dari dingin karena aku tidak membawa banyak pakaian hangat,aku pikir sudah hampir musim panas maka baju hangat tidak perlu namun ternyata aku keliru,ya nasib..hahaha.


Berikutnya adalah masalah makanan.Jujur setelah travelling ke banyak Negara aku memutuskan untuk mendeklarasikan bahwa Indonesia adalah Negara dengan sajian kuliner terbaik di dunia,minimal untuku pribadi,hehe dan aku jadi bersyukur lahir dan hidup di Indonesia.Karena ternyata lidah ku  tidak cocok dengan menu makanan ala eropa,jeleh-jeleh gitu,bumbunya kurang menggigit,banyak daging babi,terlalu instan,kaku dan yang paling parah adalah disana tidak ada sambal,dan itu adalah bencana terbesar dalam hal kuliner buatku,karena buatku sambal adalah sesuatu yang wajib dalam setiap sajian makan inti.dan dieropa masalah makanan cukup memberi kejutan yang tidak terlalu menyenangkan.



Yang ketiga yang aku anggap sebagai kejutan adalah di musim semi dan musim panas,waktu malam lebih pendek daripada siang karena matahari baru terbenam sekitar jam 10 malam dan itu cukup menyebalkan karena ada beberapa alasan yaitu pertama aku tidak bisa menikmati malam lebih lama karena jalan-jalan dari pagi sampai malam membuat setelah matahari tenggelam tubuh sudah merasa lelah.Selain itu tujuan aku ke eropa adalah belajar dan menikmati tentang architecture lighting.Dengan malam yang pendek otomatis sedikit juga waktu untuk mempelajari dan menikmati sajian lighting yang indah di eropa,belum lagi semakin malam cuaca semakin dingin sehingga tidak nyaman untuk jalan-jalan lagi.Selain itu di beberapa kota orang eropa ternyata malas pergi ke luar terlalu larut malam yang berakibat kota sudah sepi saat larut malam.



Yang terakhir adalah masalah bahasa,ini cukup rumit,karena bahasa adalah segalanya.Aku pikir memahami dan mengerti bahasa inggris sudah cukup dan ideal,namun itu tidak sepenuhnya benar.Karena beberapa negara sedikit fanatic dengan bahasa nasionalnya sendiri-sendiri seperti jerman dengan bahasa jerman,perancis dengan bahasa perancis dan Itali dengan bahasa itali nya.Yang terjadi saat aku pengen nanya-nanya ke orang asing dengan bahasa inggris aksen Indonesia kebanyakan males ngrespon,dan hanya beberapa orang baik aja disana yang ngasih respon bagus dan santai jika diajak ngobrol pakai bahasa inggris.



2 komentar:

  1. You are so amazing and inspiring, adi...
    Maybe, now you are officially be my idol bcause you can make your dream (its my dream too) comes true, around the world. Oh Goshhh.. luarbiasaaa...

    Boleh aku minta no telponmu di.. atau email.. twitter atau kontak lainya yang bisa dengan mudah kuhubungi. Emailku rahmatsandi@yahoo.com twitter: @rahmatsandi

    i would be very glad to get your reply soon

    BalasHapus
  2. hi carasandi..thanks for read and respect about my blog..u are s amazing too.. :)

    sorry for late to reply..i give u my email : gallagher_aditia@yahoo.com (tha

    BalasHapus