Di masa awal kuliah
di jurusan arsitektur aku termasuk mahasiswa yang tergila-gila dengan
desain-desain bangunan unik dan aneh,yah unik dan aneh karena hanya kata-kata
itulah yang baru aku ketahui untuk menggambarkan desain yang tidak terbayangkan sebelumnya.karya-karya
dari superstar arsitek luar negeri seperti Santiago calatrava,zaha hadid,Daniel
libeskind,renzo piano,frank gehry selalu aku ikuti perkembangannya,karena
secara alami dan tanpa paksaan aku sangat menikmati desain-desain mereka secara
visual.
Secara visual
karena hanya dari bentuk nya saja awalnya aku mengagumi karya-karya idolaku itu
karena belum mampu mencerna lebih dalam substansi dari karya mereka sebenarnya
yang lebih dalam dari sekedar bentuk fisik karya mereka.namun satu per satu
saking penasarannya aku sedikit memahami hal besar dibalik konsep-konsep
bangunan itu seperti pada karya superstar arsitek dari amerika frank o gehry
untuk salah satu masterpiece nya Guggenheim museum di kota bilbao spanyol.
Tuhan selalu
mengabulkan keinginan dan impian hambanya yang sangat
bersungguh-sungguh,seperti halnya mendapat kesempatan datang ke kota bilbao
spanyol tempat Guggenheim museum itu
berada seperti mimpi yang menjadi kenyataan,dan itu sungguh luar biasa rasanya
hingga detik ini.
Tujuan utama
dari usaha keras datang ke kota bilbao tak lain adalah untuk meziarahi karya yang sangat menginspirasiku saat
mengerjakan tugas akhir waktu kuliah di UII dulu. Selama 3 hari disana tujuannya adalah menggali
sedalam mungkin misteri tersembunyi tentang bangunan yang luar biasa itu.
Dan hari
pertama melihatnya bergetar hati ini tidak percaya aku bisa sampai di tempat
yang sangat jauh dari Indonesia,dengan sedikit tingkah ndeso langsung saja aku
berjalan cepat mendekati Guggenheim dengan terkagum-kagum,sesampai disana
langsung aku sentuh material titanium yang menyelimuti tubuh museum paling
terkenal di bilbao itu,tak ragu kamera pun diaktifkan untuk mengambil banyak
gambar dari berbagai sudut dan detil dari Guggenheim.
Suasana sore
saat sunset datang begitu dramatis menambah kesyahduanku menikmati salah satu
impianku ini,rasa itu masih terasa masih terasa hingga kini dan gak mungkin aku
lupakan seumur hidup.Tiap inch dari Guggenheim aku amati sambil menghayal
bagaimana gehry punya inspirasi segila ini ,bagaimana teknik
konstruksinya,materialnya sampai landscape yang mengelilingi Guggenheim dan
kenapa bangunan sekeren ini harus ada di
kota bilbao,kenapa tidak dibangun di Indonesia saja, hahaha mimpi..
Hingga malam
hari rasanya Guggenheim tak henti-hentinya mebiusku untuk terus menikmatinya
secara visual,gemerlapan lighting di sekitar area museum menambah magis
gugemheim di malam hari,namun tubuh yang lelah pun memaksa untuk pulang ke
penginapan dan explorasi tentang Guggenheim dilanjutkan keesokan harinya.
Hari ke dua
di bilbao aku memutuskan masuk ke
museumnya,dengan membayar sekitar 7,5 euro (dapat reduction price dari harga 10
euro karena menunjukan student card) aku
memasuki area museum contemporer ini,dan sungguh sampai kedalam aku tidak
benar-benar menikmati isi dari museum
ini karena karya-karya seni di dalam musem masih kalah jauh dari bentukan massa
bangunan yang membentuk desain interior
bangunan ini dengan sangat estetik .
Berputar-putar
di dalam Guggenheim museum aku mendapat kesimpulan pribadi bahwa sesungguhnya
karya seni dalam museum ini bukanlah objek-objek dalam gedung ini namun museum
guggengeim inilah karya seni sebenarnya
dalam museum ini,hahaha bingung yah..
Lelah berjalan-jalan
di dalam museum sebelum keluar aku sempati n ke souvenir shop nya untuk sekedar
membeli kenang-kenangan di tempat yang belum tentu aku datangi lagi di masa
depan (tapi sih sangat berharap bisa kembali lagi),di sana aku menemukan sebuah
buku yang tidak disegel dan setelah tak baca sekilas isinya menceritakan sejarah kenapa Guggenheim dibangun di
bilbao,dan misteri pun terpecahkan setelah membaca buku itu yang ternyata kisah
dan sejarah dari bangunan ini lebih menarik dibandingkan dengan bentukan massa bangunannya.
Jadi ternyata
sebelum adanya museum ini sebelum tahun 1991 bilbao adalah kota kecil di
spanyol yang mempunyai laju ekonomi yang rendah dan cenderung sering mengalami
krisis,dan kotanya pun kotor ,demi mengangkat citra dan perekonomian di kota
walikota bilbao berinisiatif untuk mendirikan sebuah museum yang akan menjadi
ikon kota dan menjadikannya sebuah objek wisata,sehingga nantinya roda
perekonomian akan berjalan seperti munculnya untuk penginapan,transportasi dan
makanan.
Menggandeng
Guggenheim foundation dari amerika proyek
pun berjalan dengan melibatkan arsitek amerika frank o gehry yang karya-karya
nya selalu menampilkan bentukan contemporer dan dekonstruksi.Rangka baja dan
kulit titanium yang melapisi bangunan merupakan material lokal di kota
bilbao,sehingga dalam prosesnyapun sudah menggerakan ekonomi lokal yang saya
sebut sebagai green economy.
Setelah
bangunan selesai dibangun dan dibuka efek positif mulai timbul seperti jumlah
wisatawan di kota bilbao meningkat pesat hingga 6 juta pengunjung setiap tahun
yang sebagian besar mereka datang untuk melihat Guggenheim sehingga
meningkatkan pendapatan kota,investor pun meningkat untuk berinvestasi di
bidang perhotelan,restaurant,transportasi umum dan souvenir-souvenir tentang
Guggenheim dan bilbao,selain itu efek dari uniknya bangunan Guggenheim juga
menginspirasi bangunan-bangunan baru di bilbao untuk didesain sefuturistik
mungkin,dan juga kehadiran Guggenheim mengubah landscape area tersebut menjadi
lebih bersih karena area yang dulunya tempat penyimpanan container tersebut
berubah menjadi taman-taman yang indah.dari
kunjungan di Guggenheim museum saya kembali mengambil kesimpulan bahwa
good design is good business,good design is good environment.
Angkatan berapa mas? saya arsitek uii juga
BalasHapus