CULTURE SHOCK
Setidaknya
ada 4 hal yang selama di eropa membuat aku merasakan kejutan budaya dan
lingkungan,yang mana cukup diluar perkiraan rencanaku sebelum memulai
petualangan di eropa.Kejutan budaya ini muncul secara alamiah dan walaupun
ditahanpun lama-lama gemes juga walaupun efek positifnya juga aku anggap ini
sebagai “learning something new”.
Yang pertama
adalah masalah cuaca.Sebelumnya aku sudah merencanakan untuk pergi akhir musim
semi yang aku pikir sudah tidak dingin lagi namun begitu tiba di Frankfurt city
aku ketahui temperature masih sangat dingin sekitar 4-5 derajat celcius.Tentu
saja ini masalah buatku yang terbiasa dengan temperature hangat di
Indonesia,akhirnya selama beberapa minggu aku harus merangkap pakaian saya
untuk melindingi diri dari dingin karena aku tidak membawa banyak pakaian hangat,aku
pikir sudah hampir musim panas maka baju hangat tidak perlu namun ternyata aku
keliru,ya nasib..hahaha.
Berikutnya
adalah masalah makanan.Jujur setelah travelling ke banyak Negara aku memutuskan
untuk mendeklarasikan bahwa Indonesia adalah Negara dengan sajian kuliner terbaik
di dunia,minimal untuku pribadi,hehe dan aku jadi bersyukur lahir dan hidup di
Indonesia.Karena ternyata lidah ku tidak
cocok dengan menu makanan ala eropa,jeleh-jeleh gitu,bumbunya kurang
menggigit,banyak daging babi,terlalu instan,kaku dan yang paling parah adalah
disana tidak ada sambal,dan itu adalah bencana terbesar dalam hal kuliner buatku,karena buatku sambal adalah sesuatu yang wajib dalam setiap sajian
makan inti.dan dieropa masalah makanan cukup memberi kejutan yang tidak terlalu
menyenangkan.
Yang ketiga
yang aku anggap sebagai kejutan adalah di musim semi dan musim panas,waktu
malam lebih pendek daripada siang karena matahari baru terbenam sekitar jam 10
malam dan itu cukup menyebalkan karena ada beberapa alasan yaitu pertama aku
tidak bisa menikmati malam lebih lama karena jalan-jalan dari pagi sampai malam
membuat setelah matahari tenggelam tubuh sudah merasa lelah.Selain itu tujuan
aku ke eropa adalah belajar dan menikmati tentang architecture lighting.Dengan
malam yang pendek otomatis sedikit juga waktu untuk mempelajari dan menikmati
sajian lighting yang indah di eropa,belum lagi semakin malam cuaca semakin
dingin sehingga tidak nyaman untuk jalan-jalan lagi.Selain itu di beberapa kota
orang eropa ternyata malas pergi ke luar terlalu larut malam yang berakibat
kota sudah sepi saat larut malam.
Yang terakhir
adalah masalah bahasa,ini cukup rumit,karena bahasa adalah
segalanya.Aku pikir memahami dan mengerti bahasa inggris sudah cukup dan
ideal,namun itu tidak sepenuhnya benar.Karena beberapa negara sedikit fanatic dengan
bahasa nasionalnya sendiri-sendiri seperti jerman dengan bahasa jerman,perancis
dengan bahasa perancis dan Itali dengan bahasa itali nya.Yang terjadi saat aku
pengen nanya-nanya ke orang asing dengan bahasa inggris aksen Indonesia
kebanyakan males ngrespon,dan hanya beberapa orang baik aja disana yang ngasih
respon bagus dan santai jika diajak ngobrol pakai bahasa inggris.
You are so amazing and inspiring, adi...
BalasHapusMaybe, now you are officially be my idol bcause you can make your dream (its my dream too) comes true, around the world. Oh Goshhh.. luarbiasaaa...
Boleh aku minta no telponmu di.. atau email.. twitter atau kontak lainya yang bisa dengan mudah kuhubungi. Emailku rahmatsandi@yahoo.com twitter: @rahmatsandi
i would be very glad to get your reply soon
hi carasandi..thanks for read and respect about my blog..u are s amazing too.. :)
BalasHapussorry for late to reply..i give u my email : gallagher_aditia@yahoo.com (tha